Pengendalian Aplikasi
Pengendalian aplikasi (application
controls) adalah sistem pengendalian intern komputer yang berkaitan dengan
pekerjaan atau kegiatan tertentu yang telah ditentukan (setiap aplikasi berbeda
karateristik dan kebutuhan pengendaliannya). Misalnya komputerisasi kepegawaian
tentu berbeda resiko dan kebutuhan pengendaliannya dengan sistem komputerisasi
penjualan, apalagi bila sistem penjualan tersebut didesain web-based
atau E-Commerce.
Pengendalian Aplikasi Terdiri Dari :
a). Pengendalian masukan
atau input controls.
b). Pengendalian proses
pengolahan data atau process controls.
c). Pengendalian
keluaran atau output controls.
Pengendalian Atas Masukkan (Input)
Mengapa diperlukan pengendalian
input ? Karena input merupakan salah satu tahap dalam sistem komputerisasi yang
paling krusial dan mengandung resiko.
Resiko yang dihadapi misalnya ialah:
ü Data transaksi yang ditulis
oleh pelaku transaksi salah.
ü Kesalahan pengisian dengan
kesengajaan disalahkan.
ü Penulisan tidak jelas
sehingga dibaca salah oleh orang lain (misalnya petugas yang harus meng-entry
data tersebut ke komputer), khususnya bila yang diolah bukan dokumen aslinya,
melainkan tembusan.
Batch Sistem
Cara pemrosesan data input antara
lain dengan sistem batch processing, data diolah dalam satuan kelompok
(bundel) dokumen, dan delayed processing system (pengolahan bersifat
tertunda, yaitu updating data di komputer tidak sama dengan
terjadinya transaksi).
Pengendalian input dalam sistem
batch dilakukan pada tahap:
Data Capturing
Batch Data Preparation
Batch Data Entry
Validation
On-line Real time Entry
Pengendalian input sistem on-line
real time dilakukan pada tahap :
- Entry Data & Validation
- Pada batch processing system lazimnya entri data dilakukan petugas data entry (petugas teknis unit komputer), sedangkan dalam sistem on-line real-time lazimnya entri data oleh pemakai langsung (misalnya para pelanggan atau nasabah bank) maupun para petugas operasional (sudah tidak dikatagorikan sebagai pegawai komputer lagi, misalnya: nasabah yang mengambil uang di ATM, petugas front office hotel, bank teller.
- Dalam sistem komputerisasi, khususnya yang menggunakan sistem on-line real-time, paperless, maka masalah jejak pemeriksaan (audit trail) menjadi makin penting. Oleh karena itu masalah audit trail antara lain dalam bentuk existence controls harus betul-betul diperhatikan.
Pengendalian Bersifat Prevention
Contoh pengendalian yang bersifat
preventif misalnya ialah siapkan manual (buku pedoman kerja/prosedur tertulis)
untuk cara-cara memasukkan data ke file komputer. Cara lain ialah perlunya
pelatihan bagi para pengguna atau operatornya. Letak/ lingkungan/ bentuk layar
perekaman yang baik juga merupakan faktor-faktor yang menentukan kenyaman
perekaman data. Makin nyaman diharapkan tingkat kesalahan yang disebabkan oleh
kejenuhan dan kelelahan akan makin kecil. Pengendalian lain mialnya ialah
pembatasan access secara fisik (contoh ruang ATM), adanya aturan
otorisasi (contohnya adanya PIN), identifikasi terminal dan operatornya (password
tertentu), proteksi dari fragmentasi.
Pengendalian Bersifat Detection
Contoh pengendalian intern yang
bersifat detection objective misalnya ialah validasi kesesuaian kode/
identitas./ PIN/ Account-ID antara yang dientri dengan yang ada di file
komputer, validasi atas field tertentu.
Pengendalian Bersifat Correction
Dalam pengendalian intern yang
bersifat correction objective perlu disusun prosedur pembetulan data
apabila ternyata terdapat data salah yang lolos ke sistem. Lazimnya terdapat
dua prosedur yang berkaitan dengan hal ini, yaitu:
- Bila kesalahan adalah Keying Error, cara pelaksanaan pembetulan ialah dengan merekam ulang (pembetulan data).
- Bila Source Error, artinya kesalahan bukan di pihak sistem pengolahan data, melainkan dari sumbernya. Cara pembetulannya apabila terjadi kesalahan semacam itu maka harus diklarifikasi kepada asal datanya.
Pengendalian Atas Pengolahan (Processing )
Pengendalian proses (processing
controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai data (khususnya
data yang sesungguhnya sudah valid) menjadi error karena adanya
kesalahan proses.
Kemungkinan yang paling besar untuk
menimbulkan terjadinya error adalah kesalahan logika program, salah
rumus, salah urutan program, ketidakterpaduan antar subsistem atupun
kesalahan teknis lainnya.
Pengendalian Atas Keluaran (Output )
Pengendalian keluaran (output
controls) ialah pengendalian intern untuk mendeteksi jangan sampai
informasi yang disajikan tidak akurat, tidak lengkap, tidak mutakhir datanya,
atau didistribusikan kepada orang- orang yang tidak berhak. Kemungkinan resiko
yang dihadapi yang terkait dengan keluaran ialah seperti telah disebutkan di
atas: laporan tidak akurat, tidak lengkap, terlambat atau data tidak uptodate,
banyak item data yang tidak relevan, bias, dibaca oleh pihak yang tidak berhak.
Dalam sistem yang sudah lebih terbuka (menggunakan jaringan komuni-kasi publik)
potensi akses oleh hacker, cracker atau orang yang tidak berwenang
lainnya menjadi makin tinggi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar